Akulah penyair yang turun dari gunung
Beratus tahun telah kuhidup di situ
Beratus-ratus tahun
Kini kuturun ke lembah
Melihat manusia
Kecil miskin lagi hina 
Mereka hidup melata-lata
Nyiur gading puncak mahligai
Sayang ketupat berisi inti 
Hancur daging tulang berkecai 
Belum dapat belum berhenti
 (Pantun klasik)
     Hancur daging tulang berkecai 
     Belum dapat belum berhenti 
     Daripada hidup menjadi macai 
     Bukankah kau lebih baik mati ?
(Reka-rekaan)
Puan bertanjak bunga melati
Diampu pula dengan kain
Bukan aku takut 'kan mati
Sesalku tidak puas bermain
(Pantun ehsan Hikayat Raja Babi)